Indonesia Uji Coba Nuklir! Sejumlah Negara Gemetaran, Terutama 3 Negara Ini
Pada tahun 1960-an militer Indonesia sudah sangat disegani oleh negara-negara lain, bukan hanya sistem persenjataan (alutsista) yang canggih bekerja sama dengan Uni Soviet dan jumlahnya senjata yang sangat banyak tapi tentaranya yang pemberani mati dan jumlahnya juga sangat fantastis.
Alutsista yang dimiliki Indonesia saat itu yang paling hebat seperti kapal selam Whiskey Class AL Indonesia dan Pembom Strategis Jarak Jauh Tupolev Tu-16 Badger AURI yang punya kemampuan Nuclear Capable.
Sekedar mengingatkan kembali Nuclear Capable (TU-16) mampu menggotong bom nuklir dan menjatuhkannya di sasaran yang dituju layaknya kemampuan B-29 Superfortress milik Amerika ketika melalap Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom tahun 1945.
Saat itu pemerintah Indonesia juga bekerjasama dengan AS dalam pengayaan uranium untuk tujuan perdamaian. Saat itu keakraban Soekarno dengan John F Kennedy membuat kerjasama cukup lancar. Namun kematian John F Kennedy membuat kerjasama terhenti di tengah jalan. Pasca kematian Jonh F Kennedy pemerintah AS mengubah kebijakannya, dan tidak lagi berkerjasama dengan AS dalam pengayaan uranium.
Presiden Soekarno beralih ke China dalam mempelajari pengayaan uranium secara diam-diam menyuruh para ilmuwan Lembaga Tenaga Atom (LTA) Indonesia berguru ke negeri Tirai Bambu yang telah berhasil mengujicoba bom nuklirnya tahun 1964.
Melansir laman nonproliferation.org, Soekarno memberikan pernyataan pada tahun 1965 yang berbunyi "Sudah takdir Tuhan, Indonesia dapat membuat bom atomnya sendiri."
Brigjen Hartono (waktu tu menjabat Direktur Pengadaan Senjata Angkatan Darat) mengumumkan Indonesia akan melakukan uji coba peledakkan bom nuklir miliknya pada tahun 1969 mendatang dengan didukung oleh 200 ilmuwan. Para ilmuwan tersebut I sedang mengerjakan pembuatan bom nuklir dan bakal di uji coba di luar kepulauan Mentawai, Sumatera bagian barat.
Pengumuman tersebut membuat sejumlah negara gemetaran, termasuk Australia yang saat tu kekuatan militernya belum ada apa-apanya disbanding Indnesia. Australia merasa pernyataan itu tak main-main dan sangat membahayakan dan tak boleh dianggap enteng.
Malaysia juga menggigil mendengar pengumuman tersebut, Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak merasa gelisah, terancam dan ketakutan karena bisa saja uji coba ledakkan nuklir Indonesia nanti dapat berdampak mengerikan bagi Malaysia karena kedua negara pernah saling konfrontasi.
Lalu ada lagi Amerika Serikat (AS) yang tak mau uji coba itu dilakukan langsung mendekati kembali Indonesia dengan berbagai macam manuver politik. Melalui sebuah celah, pada September 1965, AS mau melanjutkan kerjasama pengayaan uraniumnya kembali dengan Indonesia. Namun Presiden Soekarno yang lengser pada tahun 1965 membuat semua kerjasama itu kembali padam.
Comments
Post a Comment