Detik-detik Ahok BTP Ngamuk ke Petugas Pemilihan Umum di Jepang
MANTAN Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP ikut menyelenggarakan Pemilu 2019.
Pada Minggu (14/4/2019), BTP nyoblos di Osaka, Jepang yang saat itu BTP nyoblos bareng penduduk Indonesia di Osaka tersebut.
Ternyata BTP sempat marah-marah kepada petugas pemilihan umum di Jepang.
Dari video yang tersebar di media sosial, dan diterima Warta Kota, terlihat BTP memprotes soal daftar pemilih.
Kali ini, BTP pamer tinta jari Pemilu 2019 lewat akun media sosial miliknya baik di twitter maupun di instagram.
Foto-foto yang diunggahnya, BTP mengajak warga Indonesia tidak golput atau golongan putih dalam pemilu tahun ini.
"Baru saja selesai memberikan hak suara pada Pemilu 2019 di Osaka, Jepang. Ayo Memilih, Jangan Golput!" tulis BTP di akun twitter dan instagramnya.
Tampak BTP acung jari telunjuk di lokasi pencoblosan di Osaka Jepang.
Saat itu BTP mencoblos di Osaka kenakan kemeja putih.
Nyaris Dikerjai Oknum Penyelenggara Pemilu
Ahok mengaku hampir dikerjai seorang oknum penyelenggara pemilu di Osaka, Jepang.
"Saya sudah antre dibilang gak boleh, antre, padahal sudah bawa form A5 yang untuk nyoblos di luar negeri. Jadi hampir saja dikerjai oknum tadi," kata BTP seperti dikutip dalam video yang dikirimkan seorang aktivis, WNI yang tinggal di Jepang, Vera Aoki kepada Tribunnews.com, Minggu (14/4/2019).
"Saya berusaha tidak marah setelah keluar penjara. Tapi menghadapi oknum begitu rasanya mesti marah juga biar dia takut," kata BTP.
BTP juga menyatakan telah menyelamatkan beberapa warga Indonesia yang akhirnya boleh mencoblos setelah sebelumnya ditolak oknum tersebut untuk menggunakan hak pilihnya.
"Jadi rupanya saya di Osaka ini untuk menyelamatkan beberapa suara orang Indonesia," kata BTP.
BTP bersama warga Indonesia lainnya antre menunggu giliran untuk memberikan suaranya pada pemilu 2019 ini.
Alasan Pilih PDIP
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menjelaskan alasannya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal itu dijelaskan Ahok melalui channel YouTube miliknya, Panggil Saya BTP, yang diunggah pada Sabtu (13/4/2019).
Mulanya Ahok mengungkapkan banyak yang bertanya soal alasannya bergabung dengan partai PDIP.
"Ini berbicara ideologi, kita berbicara tentang bagaimana Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dipertahankan untuk negeri ini. Karena itu saya memutuskan," ungkap Ahok.
Ahok juga menyinggung partai-partai yang sering merasa paling bisa untuk membangun negeri dan meremehkan partai-partai lama.
Bahkan, Ahok mengaku pernah berpikir demikian saat dirinya terjun ke dunia politik pada tahun 2004 lalu.
Saat itu, Ahok bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) atau yang kini berubah nama menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).
"Saya harus katakan secara jujur. Itulah saya di tahun 2004. Ketika itu saya merasa, semua partai politik ini enggak ada yang beres. Makanya saya bergabunglah, ingin membangun sebuah Indonesia baru," ujar Ahok.
"Saya mau membangun dan bergabung dengan PIB, lalu apa hasilnya, kami hanya mengambil suara dari PDIP," imbuhnya.
Dalam video itu, Ahok juga mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, terkait cara mengetahui karakteristik seseorang.
"Kalau mau nguji karakter seseorang kasih dia kekuasaan," ujar Ahok.
"Saya pernah di pemerintahan dan saya harus ngomong dengan jelas, saya teruji dengan dengan kekuasaan."
Maka dari itu, menurut Ahok, Megawati mau menerimanya masuk ke dalam PDIP.
"Nah ketika Ibu Megawati begitu menerima saya ingin bergabung bukan tidak memikirkan, beliau ingin suatu perubahan," kata Ahok.
"Beliau ingin saya keliling Indonesia membagikan pengalaman, kebijakan yang saya buat kepada seluruh anggota DPRD, pada seluruh pengurus DPD, juga kepala daerah dari PDIP di seluruh Indonesia."
"Bagaimana kita duduk bersama memikirkan, kita harus perbaiki bersama," sambungnya.
Comments
Post a Comment