Ilmuwan Percaya, Manusia Bisa Hidup Sampai 1.000 Tahun dengan Bantuan Teknologi yang Mutakhir
Obsesi untuk hidup selamanya rupanya tidak hanya ditemukan di film-film. Aubrey de Grey, ilmuwan yang meneliti pengobatan regeneratif, percaya bahwa manusia mampu bertahan hidup sampai 1.000 tahun dengan bantuan teknologi canggih.
"Bagi saya, luar biasa sekali jika hal ini dianggap tidak mungkin terjadi," ungkap de Grey, seperti dilansir laman The Week.
De Grey bukan satu-satunya orang yang percaya manusia bisa hidup hingga ratusan tahun. Seorang dokter asal Korea, Joon Yun, menawarkan hadiah sebesar $500,000 atau setara dengan Rp7,1 miliar bagi siapa saja yang mampu membuat eksperimen untuk memperpanjang usia hewan hingga 50% dari usia harapan hidup, dengan cara menjaga kesehatan jantungnya.
Bagi Yun, kesehatan jantung sangat penting untuk memperpanjang umur. Ia berpendapat, angka kematian manusia berusia 20an hanya sekitar 0,001% atau berkisar 1 dari 1.000, sehingga jika kualitas kesehatan di usia 20an dapat terus dijaga, harapan hidup pun dapat diperpanjang.
Lalu, bagaimana cara agar dapat hidup sampai ribuan tahun? Ilmuwan dari Harvard Medical School mengaku tahu jawabannya. Perkembangan pembuluh darah manusia semakin menurun seiring bertambahnya usia, yang memicu penurunan kualitas kinerja organ vital. Kondisi ini juga terjadi pada tikus. 2018 lalu, para peneliti Harvard melakukan eksperimen dengan cara menyuntikkan zat kimia ke dalam tubuh tikus untuk memanipulasi gen yang berkaitan dengan perkembangan pembuluh darah. Hasilnya, tikus yang disuntikkan zat kimia ini mampu berlari di treadmill 56% lebih lama walau usianya sudah tua, yang menunjukkan kesuksesan eksperimen ini untuk menjaga vitalitas tubuh.
Selain de Grey dan Yun, ada pula Dave Asprey, pendiri perusahaan produsen minuman Bulletproof Coffee. Asprey sangat terobsesi untuk tetap awet muda, sampai-sampai ia mengonsumsi 100 suplemen kesehatan setiap harinya. Asprey juga secara rutin melakukan penyuntikan stem cell di beberapa bagian tubuh, dua kali dalam setahun. Ia juga melengkapi kediamannya dengan berbagai gadget canggih, seperti ruang terapi hiperbarik oksigen dan alat khusus yang dapat menghasilkan getaran 30 kali per detik untuk merangsang aktivitas otot. Asprey mengklaim, berbagai metode ini mampu membuatnya hidup hingga 180 tahun.
Sayangnya, ada beberapa hal yang menghambat para ilmuwan dalam menjalani penelitian yang membuat manusia hidup selamanya, salah satunya yakni faktor etika. Berbagai teknologi canggih yang mampu memperpanjang hidup manusia tentu memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga hanya kalangan kelas atas yang dapat merasakannya.
Sumber
Comments
Post a Comment