Ketagihan Makan Olahan Darah Babi, Seorang Pria di Thailand Harus Kehilangan Sesuatu yang Vital pada Tubuhnya


Bagi sebagian orang, darah babi merupakan makanan yang cukup menggugah selera.

Tapi sayangnya, untuk mengonsumsi makanan seperti ini juga harus berhati-hati karena bisa saja makanan dari olahan darah babi tersebut masih terkontaminasi bakteri.

Inilah yang dialami oleh seorang pria bernama Pao Nopparat Milinthanuch dari Thailand setelah menyantap olahan darah babi.

Melansir Suar.ID dari World of Buzz, Pao Nopparat Milinthanuch harus kehilangan kedua kakinya setelah dia memakan darah babi yang terinfeksi dengan patogen Streptococcus suis.

Kejadian itu terjadi selama festival Songkran pada 2016 lalu, ketika Nopparat kembali ke kota asalnya untuk merayakan perjamuan, di mana dia memakan beberapa potong darah babi .

Setelah itu, dia merasa tidak enak badan ketika kembali ke Bangkok.

Dia mulai mengalami kram otot, kedinginan, serta tangan dan kaki dingin, sehingga dia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.

Setelah melakukan beberapa tes, dokter menemukan bahwa darah Nopparat terinfeksi patogen berbahaya dan kondisinya sudah memburuk dengan cepat.

Dia menderita sepsis, gagal ginjal akut dan juga mengalami kesulitan bernapas.

Para dokter dengan cepat mulai mengobatinya, tetapi mereka mengatakan bahwa 24 jam ke depan sangat penting dan jika tidak ada pemulihan, ia tidak dapat bertahan hidup.

Pada saat itu, kakinya mulai mengalami nekrosis karena infeksi, sehingga dokter mengatakan bahwa direkomendasikan agar Noparat menjalani amputasi untuk menyelamatkan hidupnya.

Baru-baru ini, Pao muncul di sebuah talk show untuk berbagi pengalamannya kepada masyarakat.

Pao datang ke acara talkshow untuk membagikan pengalamannya
WHO mengatakan bahwa patogen Streptococcus suis dapat ditularkan tidak hanya melalui makanan yang dimasak kurang dari 70° Celcius, tetapi melalui luka dan lecet di tangan.

Biasanya ada masa inkubasi satu hingga tiga hari sebelum patogen mulai menyerang tubuh orang tersebut.

Beberapa gejala awal termasuk demam tinggi, mual, muntah, sakit kepala parah, dan nyeri sendi. Dalam kasus yang parah, bahkan dapat menyebabkan meningitis.

Jadi, sebelum mengonsumsi sesuatu kita harus memastikan makanan tersebut sudah benar-benar matang.

Sumber


Comments

Popular posts from this blog

Berikut Negara Dengan Populasi Etnis Cina Terbesar Di Dunia! Indonesia Termasuk?

Widyawati Buka-bukaan Tentang Rahasia Awet Muda

Gak Nyangka! 6 Pelawak Ternama Ini Ternyata Beragama Kristen