Kenapa Kita Mengalami Kesemutan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya


Waktu kita duduk lama-lama, kaki bersimpuh, atau kelamaan ngetik, entah kenapa ngebuat kaki atau tangan kita serasa ditusuk-tusuk sama jarum kecil. Bahkan, kita berpikir bahwa banyak semut di kaki atau tangan kita. Hingga akhirnya, kita menyebut fenomena seperti ini dengan kesemutan. Namun, sebenarnya kenapa kita bisa ngerasain kesemutan? Dan memangnya, benar-benar ada semut dalam tubuh kita?

Bikin ngilu, sekaligus geli, seperti ada semut berkumpul ditangan kita. Yups, kesemutan! Tapi, memangnya kesemutan benar ada semut didalam tubuh kita?See detail
Bikin ngilu, sekaligus geli, seperti ada semut berkumpul ditangan kita. Yups, kesemutan! Tapi, memangnya kesemutan benar ada semut didalam tubuh kita?

Aduh, ngilu!

Kesemutan pun punya nama kerennya dalam dunia medis, yaitu paresthesia!

Siapa sih yang ngga pernah ngilu, kaku, seperti ditusuk-tusuk? Nggak enak deh rasanya. Tapi, apa itu kesemutan? Intinya, kesemutan itu adalah sebuah kondisi dimana saraf di tangan ataupun kaki kita ketika menerima beban yang cukup berat dalam waktu yang cukup lama. Dalam dunia medis, sensasi kesemutan yang kita alami sehari-hari ini, disebut sebagai Paresthesia.

Ngga cuma internet aja yang punya jaringan, tubuh manusia pun punya sistem yang ngga kalah canggih! Namanya, saraf. Fungsinya pun sama seperti jaringan internet…

Pendeknya, tubuh kita ini memiliki jaringan saraf yang tugasnya menyampaikan informasi antara otak dan seluruh bagian tubuh. Lalu, kesemutan itu terjadi singkatnya karena adanya tekanan yang cukup lama menghalangi suplai darah kita ke suatu bagian saraf, sehingga menghambat saraf tersebut untuk bekerja.

Kalau ada benda yang niban dalam jangka waktu tertentu, ngebikin semua sistem ‘macet’.. Jadilah kaku, ngilu, geli seperti dikerubungin semut.

Gampangnya, saraf kita kalau ditiban lama-lama akan terjepit, ngga bisa menerima suplai darah dan oksigen yang dibutuhin sama jantung, kemudian pesan sensorik saraf kita jadi terhambat, sampai akhirnya bagian tertentu akan mengalami mati rasa.

Bakso yang besarnya seperti barbel bikin tangan kita tak kuasa menahan bebannya.. Ada yang pernah nyoba?

Contohnya, kita menaruh suatu benda yang sangat berat di atas tangan kita. Atau pas kita sedang duduk bersila. Saat terjadi penindihan ini, jaringan saraf kita berhenti mengirimkan informasi menuju otak, dan juga sebaliknya, dimana saraf kita tidak mendapatkan aliran oksigen dari hati.

Akibatnya, saat tindihan beban dilepaskan, jaringan saraf kita yang tertekan ini, langsung menembakkan informasi secara banyak dari dan menuju otak, sehingga terjadilah sensasi seperti dikerubungi semut, yang kita sebut sebagai… Kesemutan!

Ada Bahayanya juga!

Meskipun terkesan sangat normal, kesemutan yang berlangsung cukup lama memiliki pertanda yang bisa dibilang… berbahaya. Sebenarnya, kesemutan bisa hilang dengan cara berdiri, berjalan atau mengoyang-goyangkan bagian tubuh yang kesemutan. Jadi, suplai darahnya kembali berjalan normal seperti sedia kala. Tetapi meskipun sering terjadi, Paresthesia tidak dapat diremehkan begitu saja. Mengapa begitu?


Paresthesia ini berasal dari bahasa Yunani, yang artinya.. Bisa dilihat pada gambar diatas? Ada yang tebak ada salahnya dimana?
Kesemutan atau bahasa kerennya, Paresthesia berasal dari bahasa Yunani yang artinya persepsi yang menyimpang. Jika paresthesia yang berlangsung sering dan lama dapat menandakan bahwa kita mungkin sedang mengidap penyakit berat, seperti diabetes, gagal jantung, tumor, hingga stroke. Hal itu bisa terjadi jika kesemutan itu diikutin sama gejala lain, seperti nyeri, gatal, dan penyusutan otot. Bahkan sampai bisa kehilangan kesadaran! Waduh, bahaya juga ya! Maka daripada itu, mulai menerapkan hidup sehat ya, namun apabila kesemutannya tak kunjung hilang juga, segera hubungi dokter ya!

Seperti berasa tersambar petir, suasana pun berubah menjadi suram ketika kesemutan pun tak kunjung berhenti. Apakah ini sebuah pertanda untuk….
Intinya kita tahu sekarang, bahwa kesemutan itu tidak ada kaitannya dengan keberadaan semut yang ada dalam tubuh kita. Jadi jangan salahkan semut dan salahkan saja yang lain untuk hal ini.

Jangan juga menyalahkan si abang bergerobak yang satu ini juga! Karena memang ngga ada hubungannya..
Dan seperti biasa, stay curious ya! terima kasih.

Sumber

Comments

Popular posts from this blog

Berikut Negara Dengan Populasi Etnis Cina Terbesar Di Dunia! Indonesia Termasuk?

Widyawati Buka-bukaan Tentang Rahasia Awet Muda

4 Jenis Khodam Paling Sakti Di Indonesia, Nomor 4 Paling Banyak Dicari Konglomerat Indonesia