Ini Format Debat Capres yang Harus Dirubah Oleh KPU agar Tidak Membosankan!



Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengkritik format debat pertama yang dinilai tidak membantu masyarakat dalam memperoleh informasi yang detil soal visi, misi, dan program kedua capres-cawapres.

Hal itu dikatakan Ray dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2019).

"Debat pertama itu tidak membantu masyarakat ya karena yang dibicarakan kedua kandidat sudah terlalu umum," kata Ray.

Ray mengatakan, sebaiknya Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format debat selanjutnya. Masih ada empat debat lagi jelang Pilpres 2019.

Menurut dia, format debat yang baik dan membantu masyarakat adalah dengan mendorong kedua kandidat untuk tampil secara natural.

Format seperti ini akan memudahkan masyarakat dalam mencatat kemampuan, mencermati pertanyaan, dan jawaban kedua kandidat.

"Kisi-kisi enggak perlu dikasih lagi, itu tidak penting. Kandidat harus didorong untuk lebih natural dalam berdebat," ujar Ray.

Masyarakat, lanjut Ray, membutuhkan terobosan baru dari kedua kandidat sehingga model debat perlu diperbaiki.

"Jangan terlalu banyak sesi-sesi dalam satu segmen. Panelis juga bisa terlibat dalam debat," kata dia.

Adapun Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, format debat pilpres setelah debat perdana bisa berubah. Hal itu bergantung dari hasil evaluasi debat pertama pilpres.

Menurut Arief, pihaknya menerima banyak masukan dan kritik mengenai penyelenggaraan debat pertama. Masukan dan kritik itu sementara ditampung oleh KPU sebagai bahan evaluasi.

Rencananya, evaluasi debat pertama pilpres akan digelar Senin (21/1/2019). KPU akan melibatkan panelis, media yang menyiarkan debat, dan unsur-unsur lainnya.

Sumber

Comments

Popular posts from this blog

Berikut Negara Dengan Populasi Etnis Cina Terbesar Di Dunia! Indonesia Termasuk?

Widyawati Buka-bukaan Tentang Rahasia Awet Muda

Gak Nyangka! 6 Pelawak Ternama Ini Ternyata Beragama Kristen